Tampilkan postingan dengan label Laporan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Laporan. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Maret 2012

Laporan praktikum Pengantar Ilmu Ekonomi Industri Peternakan


Bagi mahasiswa yang membutuhkan contoh laporan praktikum Pengantar Ilmu Ekonomi Industri Peternakan silahkan download di bawah ini:



Semoga bermanfaat!!

Rabu, 22 Februari 2012

Berikut contoh laporan praktikum Fisiologi

Assalamualaikum....

Berikut contoh laporan praktikum Fisiologi yang kami susun dari berbagi sumber, klik link dibawah ini:


semoga bermanfaat!!!
Preview

LAPORAN FISIOLOGI HARVARD

                                           BAB I                                             
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani dam beraktivitas. Olehnya itu, kita dianjurkan untuk berolah raga pasling kurang dua kali dalam seminggu. Olah raga memiliki sangat bermanfaat untuk kesehatan sistem kardiovaskuler.
Seseorang yang sehat dan fit akan dapat melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa kelelahan yang berarti. Ia masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup untuk suatu kegiatan ekstra seperti berolahraga dan rekreasi. Sehat dalam arti umum adalah dengan cara menjaga makanan agar cukup gizi dan menjaga kebersihan sehari-hari.
Kebersihan ini meliputi kebersihan diri sendiri, misalnya mandi, berpakaian, dan lain-lain.
Kadang-kadang dalam kehidupan sehari-hari kita membandingkan bagaimana kesanggupan kita melakukan aktivitas dengan orang lain. Misalnya ketika menaiki gedung dengan tangga bersama teman, ada yang merasa sangat lelah dan adapula yang terlihat biasa saja. Hal ini dipengaruhi oleh kebugaran jasmani setiap orang. Orang yang sering berolahraga, tubuhnya akan terbiasa atau beradaptasi sehingga ketika melakukan aktivitas yang berat cadangan kekuatannya lebih banyak dibandingkan dengan yang jarang berolah raga. Selain itu, orang yang rajin berolah raga juga memiliki kerja jantung yang baik dan berujung pada lebih rendahnya tekanan darah dibanding yang jarang berolah raga.
Oleh karena itu dam percobaan ini, kita akan mempelajari bagaimana pengaruh aktivitas terhadap kerja jantung dan perubahan fisiologis para atit sehingga berbeda dengan yang bukan atlit.

1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kesanggupan badan untuk melakukan suatu kerja atau dengan kata lain : menentukan kapasitas kerja.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa penyakit kardiovaskuler.
Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali normal), semakin baik kebugaran tubuh (http://en.wikipedia.org/wiki/Harvard_Step_Test, 2008).
 
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ANDA DAPAT JUGA MENGIRIM BAHAN KULIAH UNTUK MELENGKAPI ISI BLOG INI KE E-MAIL REDAKSI DI: 


BERBAGI UNTUK KEMAJUAN BERSAMA

Sabtu, 18 Februari 2012

Contoh Laporan Praktikum Bioteknologi

Assalamualaikum....

berikut contoh laporan praktikum bioteknologi yang kami susun dari berbagi sumber, klik link dibawah ini:


semoga bermanfaat!!!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ANDA DAPAT JUGA MENGIRIM BAHAN KULIAH UNTUK MELENGKAPI ISI BLOG INI KE E-MAIL REDAKSI DI: 


BERBAGI UNTUK KEMAJUAN BERSAMA

Rabu, 28 Desember 2011

Laporan Tekknologi Pengolahan Hasil Ternak

Acara I
Pengujian Kualitas Telur


PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Telur merupakan salah satu produk peternakan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Sebab di samping asanya yang enak telur juga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, hampir seluruh putih telurnya merupakan protein yang dapat digunakan sebagai zat pembangun. Kandungan lemak pada kuning telur dapat melezatkan rasa telur itu sendiri. Hasil metabolisme lemak dapat berupa energi dua kali lipat energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.
Berdasarkan hal tersebut para pedagang/ pembeli harus slektif dalam memilih telur yang akan dijual atau dibelinya. Penjual butuh telur dengan kualitas bagus supaya pembeli suka dan selalu selera dengan jualannya. Begitupun dengan pembeli atau konsmen harus memilih telur dengan kualitas bagus untuk ia konsumsi.
Adapun kualitas yang dimaksud terdiri dari kualitas eksternal dan kualitas interna. Maka untuk mengetahui cara pengujian kualitas eksterna dan kualitas interna telur perlu dilakukan praktikum pengenalan telur segar.
2.      Tujuan dan Kegunaan
a.      Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktium ini yaitu untuk mengetahui cara pengujian kualitas telur baik kualitas eksterna maupun kualitas interna.
b.      Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini ialah supaya slektif dalam memilih telur untuk dikonsumsi atau dijual.


3.      Tempat dan Tanggal Praktikum
a.      Tempat Praktikum
Adapun praktikum ini dilakukan di laboratorium Ilmu Ilmu produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
b.      Tanggal Praktikum
Adapun praktikum ini dilakukan pada tanggal 11 oktober 2010.

TINJAUAN PUSTAKA

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, pengencer ramuan/obat, pengencer sperma dan lain sebagainya.

1.               Struktur telur
Telur memiliki struktur yang khusus, karena di dalamnya terkandung zat gizi yang disediakan bagi perkembangan sel telur yang telah dibuahi menjadi seekor ayam. Bagian esensial dari telur adalah albumen (putih telur), yang mengandung banyak air dan berfungsi sebagai peredam getaran. Secara bersama-sama albumen dan yolk (kuning telur) merupakan cadangan makanan yang siap digunakan oleh embrio. Telur dibungkus dilapisi oleh kerabang yang berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan fisik, tetapi juga mampu berfungsi untuk pertukaran gas untuk  respirasi (pernafasan). Telur ayam berdasar beratnya terbagi atas albumen 56% sampai dengan 61%, yolk 27% sampai dengan 32% dan kerabang 8,9% sampai dengan 11% (Soeparno et. al., 2001). Kulit telur (kerabang) tersusun atas kalsium karbonat (CaCo3). Kalsium karbonat ini berperan penting sebagai sumber utama kalsium (Ca), sebagai pelindung mekanisme terhadap embrio yang sedang berkembang dan sebagai penghalang masuknya mikroba. Putih telur (albumin) terdiri dari putih encer dan putih kental dan sebahagian besar mengandung protein. Fungsi putih telur sebagai tempat utama menyimpan makanan dan air dalam telur untuk menggunakan secara sempurna selama penetasan. Kuning telur banyak tersimpan zat-zat makanan yang sangat penting untuk membantu perkembangan embrio, kuning telur sebahagian besar mengandung lemak (Azizah, 1994).
Susunan telur yang lengkap terdiri dari discus germinalis, kuning telur, putih telur, selaput kerabang, dan kerabang telur (Buckle et al., 1978).
Komposisi telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat (Anonimus, 2007). Telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium untuk pembentukan tulang. Selain itu, telur juga mengandung vitamin E. kombinasi selenium dan vitamin E berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi resiko kerusakan sel tubuh akibat radikal bebas.
Telur juga diketahui sebagai sumber vitamin B12, B6 dan folat yang dibutuhkan untuk kesehatan tubuh dan juga melindungi sel-sel syaraf. Telur juga mengandung protein yang tinggi yang sangat baik bagi tubuh manusia. Didalam sebuah telur juga terdapat kolesterol yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sebutir telur mengandung 200 gram kolesterol, yang sangat berguna untuk membentuk garam-garam empedu yang diperlukan bagi pencernaan lemak yang berasal dari pangan dan diperlukan juga sebagai pembentuk hormone seksual.
2.      Kualitas telur
Kualitas telur ayam dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu kualitas telur bagian luar (eksterior) dan kualitas telur bagian dalam (interior).  Kualitas telur interior meliputi indeks yolk (kuning telur), indeks albumen (putih telur), pH kuning eksterior meliputi bentuk telur, berat telur, kebrsihan kerabang. Sedangkan kualitas interna telur meliputi indeks putih telur, indeks kuning telur, warna dan berat kuning telur dan keadaan rongga udara serta nilai Haugh Unit (Indratiningsih, 1996).
Kualitas telur ayam dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu kualitas telur bagian luar (eksterna) dan kualitas telur bagian dalam (interna).  Kualitas telur interna meliputi indeks yolk (kuning telur), indeks albumen (putih telur), pH kuning eksterior meliputi bentuk telur, berat telur, kebersihan kerabang. Penentuan secara dan putih telur, warna kuning telur dan keadaan rongga udara serta nilai Haugh Unit (Indratiningsih, 1996).           
Standar telur ayam dari luar meliputi berat, volume, berat jenis, lingkar panjang, lingkar lebar, indeks telur dan luas permukaan (Indratiningsih, 1996).
Menurut Sarwono (1994), kualitas (mutu telur) dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klas.
            Mutu kelas I (AA Quality). Telur jenis ini kulitnya tidak retak, tidak berlubang dan tidak pecah. Permukaan telur halus, bersih dan tidak tercemar kotoran. Bentuk normal, ruang udara kurang dari 0,3 mm, putih telur pekat, kuning telur terletak di tengah, warna terang, dan jika diteropong bebas dari noda hitam (Sarwono, 1994).
            Mutu kelas 2 (A Quality). Telur bermutu kelas dua, mempunyai kulit tidak berlubang, tidak retak, dan tidak percah. Bentuk normal dan tampak berisi. Ruang udara kurang dari 0,6 mm. Putih telur jernih dan agak pekat, kuning telur agak bergeser dari pusat, warna terang dan bebas dari kerusakan lain (Sarwono, 1994).
            Mutu kelas 3 (B Quality). Telur ini mempunyai ciri-ciri kulit tidak retak, tidak berlubang dan tidak pecah. Tetapi telur ini agak kotor karena terdapat sedikit noda. Ruang udara tidak teratur, tetapi tidak menggelembung. Putih telur jenrih dan tidak encer, kuning telur tidak terletak di pusat karena bergeser. Warna kuning telur kurang, kadang-kadang terdapat bercak noda, tapi belum menimbulkan kerusakan yang berat. Lebar ruang udara sekitar 0,75 mm (Sarwono, 1994).
            Mutu kelas 4 (C Quality). Telur kelas ini kulitnya tetap bersih, tidak retak, tidak berlubang dan tidak pecah. Ruang udara sudah sangat lebar, yaitu lebih dari 0,99 mm. Kuning telur sudah mulai encer, warna kurang dan ukuran terlihat besar, bila dimakan telur terasa hambar (Sarwono, 1994)

PENDAHULUAN


1. Latar Belakang
Telur merupakan salah satu produk peternakan yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Sebab di samping asanya yang enak telur juga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, hampir seluruh putih telurnya merupakan protein yang dapat digunakan sebagai zat pembangun. Kandungan lemak pada kuning telur dapat melezatkan rasa telur itu sendiri. Hasil metabolisme lemak dapat berupa energi dua kali lipat energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.
Berdasarkan hal tersebut para pedagang/ pembeli harus slektif dalam memilih telur yang akan dijual atau dibelinya. Penjual butuh telur dengan kualitas bagus supaya pembeli suka dan selalu selera dengan jualannya. Begitupun dengan pembeli atau konsmen harus memilih telur dengan kualitas bagus untuk ia konsumsi.
Adapun kualitas yang dimaksud terdiri dari kualitas eksternal dan kualitas interna. Maka untuk mengetahui cara pengujian kualitas eksterna dan kualitas interna telur perlu dilakukan praktikum pengenalan telur segar.
2. Tujuan dan Kegunaan
a. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktium ini yaitu untuk mengetahui cara pengujian kualitas telur baik kualitas eksterna maupun kualitas interna.
b. Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini ialah supaya slektif dalam memilih telur untuk dikonsumsi atau dijual.


3. Tempat dan Tanggal Praktikum
a. Tempat Praktikum
Adapun praktikum ini dilakukan di laboratorium Ilmu Ilmu produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Mataram.
b. Tanggal Praktikum
Adapun praktikum ini dilakukan pada tanggal 11 oktober 2010.


Download Lengkap, Klik Disini

Jumat, 16 Desember 2011

Laporan Ilmu Ternak Potong Dan Kerja


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sapi potong merupakan salah satu sumber daya  penghasilan bahan makanan berupa daging yang nilai ekonomi tinggi dan penting  dalam  kehidupan  masyarakat.Ternak adalah segala jenis binatang yang dipelihara untuk tujuan diambil produksinya, berupa daging,dan susu,. Produk tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis ternak, antara lain, kambing, sapi, domba, dan kerbau,Ternak potong adalah jenis ternak yang dipelihara untuk menghasilkan daging sebagai produk utamanya. Sementara ternak kerja yaitu ternka yang dipelihara untuk diambil tenaganya.
          Pemeliharaan sapi potong di Indonesia di lakukan secara ekstensif,semi intensif,danintensif,Pada umumnya sapi-sapi yang dipelihara secara intensif hampir sepanjang hari berada dalam kandang dan diberikan pakan sebanyak dan sebaik mungkin sehingga cepat gemuk, sedangkan secara ekstensif sapi-sapi tersebut dilepas dipadang pengem-balaan dan digembalakan sepanjang hari
        Iklim di indonesia dalah Super Humid atau panas basah yaitu klimat yang ditandai dengan panas yang konstan, hujan dan kelembaban yang terus menerus. Temperatur udara berkisar antara 21.11°C-37.77°C dengan kelembaban relatir 55-100 persen. Suhu dan kelembaban udara yang tinggi akan menyebabkan stress pada ternak sehingga suhu tubuh, respirasi dan denyut jantung meningkat, serta konsumsi pakan menurun, akhirnya menyebabkan produktivitas ternak rendah. Selain itu berbeda dengan factor lingkungan yang lain seperti pakan dan kesehatan, maka iklim tidak dapat diatur atau dikuasai sepenuhnya oleh manusia.
B.     Tujuan dan Kegunaan Praktikum
Tujuan Praktikum
·         ACARA I MENENTUKAN UMUR TERNAK SAPI POTONG
1.      Mempelajari cara menimbang ternak sapi dan mengetahui bobot badan ternak sapi potong dengan cara mengukur bagian-bagian tubuh sapi.
·         ACARA II STATUS FAALI TERNAK SAPI POTONG
1.      Untuk mengetahui perubahan gigi dan cara penentuan umur ternak berdasarkan keadaan gigi.
2.      Mempelajari bagai mana cara menghitung respirasi ternak potong
3.      Mempelajari tentang bagai mana cara mengukur suhu tubuh ternak potong..
4.      Untuk mengetahui cara menghitung  denyut nadi ternak. .
5.      Mempelajari cara membaca temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong.

·         ACARA III MENGAMATI KONDISI EKSTERIOR TERNAK SAPI POTONG

1.      Mempelajari kondisi eksterior tubuh ternak sapi potong.
Kegunaan Praktikum
·         ACARA I MENENTUKAN UMUR TERNAK SAPI POTONG
1.      praktikan  dapat mengetahui cara menimbang sapi dan mengetahui bobot badan dengan melihat ukuran bagian-bagian tubuh ternak sapi potong.

·         ACARA II STATUS FAALI TERNAK SAPI POTONG

1.      Agar praktikan mengetahui perubahan gigi dan cara penentuan umur ternak berdasarkan jumlah gigi yang di miliki oleh ternak tersebut.
2.      Agar praktikan mengetahui suhu tubuh ternak pada jenis kelamin, umur, dan suhu lingkungan berbeda, serta melatih keterampilan dalam melakukan pengukuran.
3.      Agar praktikan mengetahui cara mengukur respirasi pada ternak  terse.
4.      Agar praktikan mengetahui kondisi temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong Agar praktikan mengetahui denyut nadi pada ternak
5.      Agar praktikan mengetahui kondisi temperatur dan kelembaban kandang pada ternak sapi potong.

·         ACARA III MENGAMATI KONDISI EKSTERIOR TERNAK SAPI POTONG
1.      Agar praktikan mengetahui  kondisi eksterior ternak sapi potong.

TINJAUAN PUSTAKA
Ternak menghasilkan sejumlah panas metabolisme tergantung dari tipe ternak yaitu bobot badan, jumlah makanan yang dikonsumsi dan kondisi lingkungan mikro. Panas yang dihasilkan dalam kandang harus diprediksi untuk mendisain sistem kontrol lingkungan. Panas yang dihasilkan dan kemudian dilepas oleh tubuh hewan terdiri atas panas sensibel (sensible heat) dan panas laten (latent heat). Panas sensibel dan panas laten yang dihasilkan oleh hewan dalam kandang merupakan komponen kritis keseimbangan panas untuk kondisi setimbang dalam struktur kandang (Esmay, 1960).

Download Lengkap  klik Disini